Sejarah Berdirinya LBB
Liga Bangsa-Bangsa (LBB) adalah
suatu organisasi internasional yang didirikan setelah Konferensi
Perdamaian Paris 1919, pada 10 Januari1920. Kehancuran akibat perang dunia I mengakibatkan timbulnya
kesadaran manusia untuk membentuk suatu badan perdamaian dunia yaitu LBB ( Liga
Bangsa-Bangsa ) yang diharapkan mampu mengatasi kehancuran akibat peperangan.
Dalam upaya menciptakan perdamaian muncul beberapa tokoh perdamaian dunia
antara lain :
1. Simon Bolivar
2. Henry Dunnant (Bapak Palang Merah Internasional)
3. Bertha von Suthner
4. Tsar Nicholas II
5. Woodrow Wilson
2. Henry Dunnant (Bapak Palang Merah Internasional)
3. Bertha von Suthner
4. Tsar Nicholas II
5. Woodrow Wilson
Ide untuk mendirikan LBB dicetuskan Presiden Amerika Serikat
Woodrow Wilson meskipun AS sendiri kemudian tidak pernah bergabung dengan
organisasi ini.
Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations) atau Volkenbond berkedudukan di Genewa,
Swiss. Woodrow Wilson adalah salah satu tokoh yang mengusulkan perdamaian
antarbangsa.
Sejumlah
42 negara menjadi anggota saat LBB didirikan. 23 di antaranya tetap bertahan
sebagai anggota hingga LBB dibubarkan pada 1946. Antara 1920-1937, 21 negara
masuk menjadi anggota, namun 7 di antara ke-21 anggota tambahan ini kemudian mengundurkan diri (ada
yang dikeluarkan) sebelum 1946.Tujuan Pembentukan LBB
a. Menjamin perdamaian duniab. Melenyapkan perang
c. Diplomasi secara terbuka
d. Menaati hukum dan perjanjian internasional
Sifat
Dan Tugas LBB
1.
Merupakan badan untuk pemeliharaan perdamaian dan badan pengawas daerah
perwalian atau daerah mandat LBB.
2.
Merupakan badan untuk mencegah perang dan menyelesaikan perselisihan secara
damai.
3.
Mengatasi masalah yang menyangkut ancaman perang.
4.
Berusaha mengintegrasikan dan mengoordinasikan lembaga-lembaga internasional
yang sudah ada.
5.Meningkatkan
kerja sama dalam lapangan kesehatan, sosial, keuangan, pengangkutan,,
perhubungan, dan lain-lain.
6.
Memberikan perlindungan terhadap bangsa-bangsa minoritas.
Keberhasilan LBB
a.
Menyelesaikan
persengketaan-persengketaan kecil, misalnya di Silesia Hulu. Wilayah yang
semula menjadi sengketa antara Jerman dan Polandia tersebut akhirnya menjadi
milik Polandia.
b.
Menyelesaikan daerah-daerah mandat. Daerah
ini perwaliannya diserahkan kepada negara tertentu untuk kemudian satu demi
satu diberi pemerintahan sendiri.
c.
Menyelesaikan masalah-masalah yang
bersifat darurat, misalnya membangun kembali perekonomian Eropa yang hancur
dalam masa antarbellum.
Kegagalan LBB Memecahkan Masalah Dunia
Dalam
pelaksanaannya, LBB tidak mampu memecahkan persoalan-persoalan besar yang
sangat penting bagi perkembangan perdamaian dunia. Beberapa permasalahan
tersebut antara lain sebagai berikut:
2. Pada tahun 1932 Jepang harus mengembalikan Manchuria kepada China, tetapi Jepang menolak kesepakatan tersebut bahkan keluar dari LBB. LBB tidak mampu berbuat apa-apa sehingga wibawa badan ini merosot.
3. Perang antara Italia dan Ethiopia (Abessinia) pada tahun 1935 sampai 1936. LBB memerintahkan agar Italia menarik diri dari Ethiopia tetapi ditolak oleh Italia. Atas keputusan LBB, 50 negara anggotanya memutuskan hubungan diplomatik dengan Italia namun Italia tetap menduduki Ethiopia.
Penyebab
kegagalan LBB yakni :
a. Peraturan tidak bersifat mengikat atau memaksa.
b. Tidak mempunyai kekuasaan yang nyata untuk menindak Negara anggota yang
melakukan pelanggaran dan kesalahan.
c. Digunakan sebagai alat politik Negara-negara besar.
d. Liga Bangsa-Bangsa lemah terhadap negara-negara besar.
c. Digunakan sebagai alat politik Negara-negara besar.
d. Liga Bangsa-Bangsa lemah terhadap negara-negara besar.
Akibatnya,
pada bulan September 1939 pecah Perang Dunia II. Setelah Perang Dunia II, pada
18 April 1946, LBB resmi dibubarkan dan digantikan oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa.
0 komentar:
Posting Komentar